Apabila
Anda termasuk orang yang tidak teratur makan, senang mengkonsumsi
makanan yang merangsang dinding lambung, dan tergolong orang yang
selalu dihinggapi stress, mungkin Anda akan merasakan gejala Maag
seperti artikel ini.
Di antara sekian
banyak gangguan sistem pencernaan, keluhan nyeri pada lambung atau maag
menjadi permasalahan yang utama. Pada umumnya, sakit lambung terjadi
akibat produksi asam lambung yang tinggi atau terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang bersifat merangsang dinding lambung misalnya
makanan yang bersifat asam, kopi, alkohol, pedas, dan obat-obat
tertentu. Makanan yang bersifat merangsang dinding lambung tersebut,
dapat mengiritasi dan melemahkan dinding lambung sehingga menyebabkan
lambung terasa sakit, nyeri, mual, mulas, kembung dan ada kalanya
sampai menimbulkan luka (peptic ulcer). Selain itu, hal lain
yang bisa memicu timbulnya maag adalah stress, karena stress bisa dapat
memicu pengeluaran asam asam lambung.
Sakit maag, pada awalnya diobati dengan pemberian obat yang bekerja
dengan menetralisir produksi asam lambung seperti antasid atau obat
yang bekerja dengan mengurangi produksi asam lambung yang terlalu
berlebih. Apabila setelah dua minggu obat tidak memberikan reaksi yang
berarti, dokter akan memeriksa dengan bantuan peralatan khusus seperti
ultrasonografi (USG) atau endoskopi.
Gejala khas sakit lambung atau maag, biasanya berupa rasa nyeri atau
pedih pada ulu hati. Jika rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau
disaat lapar, kemudian mereda sehabis makan, hal tersebut belum bisa
dikategorikan sebagai maag karena hanya disebabkan oleh produksi asam
lambung berlebihan. Namun bila rasa nyeri berlanjut dan tidak mereda,
maka baru bisa dikategorikan sebagai maag.
Penyakit maag terbagi menjadi dua yaitu penyakit maag akut dan
kronis. Pada jenis akut, biasanya disebabkan oleh produksi asam lambung
yang berlebihan atau konsumsi makanan yang merangsang dinding lambung
sehingga belum ada gejala kerusakan yang jelas pada dinding lambung.
Pada maag akut hanya disebabkan oleh produksi asam lambung yang
berlebihan atau disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang merangsang
dinding lambung. Pada maag kronis penderita bisa mengalami pembengkakan
atau radang pada dinding lambung, luka, sampai perdarahan membentuk peptic ulcer atau gastric ulcer.
Cara mencegah penyakit maag adalah dengan tidak mengkonsumsi makanan
yang merangsang dinding lambung, jadwal makan yang teratur, dan
mengkonsumsi makanan sehat, berusaha untuk rileks dan tidak stress,
mengkonsumsi obat-obat maag seperti antasid (obat penetral asam
lambung). Apabila ada keluhan yang berlarut-larut, dapat berkonsultasi
dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk melihat adanya kemungkinan
infeksi bakteri. Biasanya obat-obatan yang diberikan berupa obat
penekan produksi asam lambung seperti ; ranitidine, simetidine,
famotidine, nizatidine, obat penekan asam lambung kuat seperti
omeprazole, rabeprazole, lansoprazole, pantoprazole, atau kelompok obat
maag lain yang juga sering digunakan yaitu obat pelindung dinding dalam
lambung (mukoprotektor) seperti sukralfat, misoprostol, rebamipid,
teprenon) esomeprazole
http://www.serambisehat.com/content/maag-sahabat-si-telat-makan