Kita mengenal 2 sistem dalam sistem penyelenggaraan kesehatan yaitu
KURATIF dan PREVENTIF-PROMOTIF. Dalam sistem kuratif, penyelenggara
kesehatan bersikap pasif dan menunggu seseorang menjadi sakit. Pada pola
preventif-promotif, penyelenggara kesehatan berperan aktif
mempromosikan dan mencegah terjadinya penyakit, sebelum terjadi penyakit
dan kecacatan bahkan kematian. Sistem kesehatan di Indonesia nampaknya
juga mulai bergeser menuju promotif-preventif karena biaya yang
dibutuhkan lebih sedikit. Di samping itu sistem kesehatan
preventif-promotif akan lebih mudah diterapkan di Indonesia mengingat
sistem ini tidak harus dilakukan pada suatu sentra kesehatan tertentu,
namun bisa dilakukan pada forum-forum non formal seperti pengajian, PKK,
sekolah, dan lain-lain. Sistem kuratif kebanyakan akan sangat menguras
kantong mengingat tingkat ekonomi masyarakat Indonesia yang kebanyakan
menengah ke bawah. Disamping itu proses rehabilitasi pasca kuratif juga
akan sangat menyita waktu dan biaya sehingga sangat tidak cost effective.
The Best Blog of Men's Health, Including
Male Sexuality, Male Fertility, Prostate, Erectile Dysfunction,
Testosterone Therapy, and Many More!
